Perjalanan Ngeblog dari Blogspot Hingga Berlabuh di Cloudways

Ini hanya cerita perjalanan ngeblog yang saya ceritakan mulai dari blogspot (blogger.com) hingga menemukan sebuah provider yang sangat bagus, bahkan tidak mungkin saya pindah dari provider ini.

Mungkin judul yang anda baca sangatlah sombong dan terlalu berlebihan, karena beralih dari shared hosting pindah ke cloud VPS hosting itu memerlukan biaya yang cukup besar. Tapi manfaatnya sangatlah besar, nanti kita bahas dibawah.

Disclaimer : Artikel ini banyak menyingung merk bahkan provider, bukan berarti yang saya tulis disini akan sama dengan apa yang akan anda alami, jelek buat saya bukan berarti jelek untuk anda juga, begitupun sebaliknya. Ini hanya sepengalaman saya saja, bukan niatan menjelekan bahkan menjatuhkan satu pihak. Ini real hanya sebuah pengalaman.

Perjalanan ngeblog saya bisa dibilang perjalanan yang sangat panjang dan rumit, saya memulai di dunia blogging itu tahun 2015, dan sampai artikel ini dipublish banyak sekali cerita yang menemani perjalanan ngeblog saya.

Kesampingkan dulu anggapan bahwa ngeblog semata-mata hanya untuk uang saja, karena nyatanya sampai sekarang saya belum mau memasang google adsense diblog saya.

Karena saya hanya mau membuktikan bahwa ngeblog itu masih bisa menjadi hobi yang hanya mengeluarkan uang tanpa mendapatkan uang. Hanya sebuah kepuasan semata.

Memang saya mengeluarkan banyak uang untuk aktifitas ngeblog ini, dan bahkan mungkin bisa dibilang cukup banyak tanpa menghasilkan apapun atau seperserpun uang.

Bukan tidak mau memasang google adsense, belum saatnya saja, mungkin kalau anda melihat iklan Google Adsense diblog saya kelak nanti atau ketika anda membaca blog ini, itu berarti saya sudah berubah pikiran dan mulai memikirkan Google Adsense diblog.

Berawal Dari Blogspot

Mengawali menulis artikel diblogspot dan baru tau apa itu blog di awal tahun 2015, tema yang saya ambil pun masih gado-gado, kadang membahas agama, kadang motivasi dan kadang juga curhat.

Domain Blogspot.com

Domain saya gunakan masih belum TLD saat itu, saya masih menggunakan imammunandar.blogspot.com, dan benar-benar tidak tau cara membuat domain TLD atau dengan kata lain tidak tau kalau blogspot ini bisa custom domain pada saat itu.

Hingga saya berpikir, asik juga ya mempunyai alamat blog dengan nama sendiri, sekalian ngebranding gitu. Saya menggunakan domain berekstensi blogspot.com itu hampir sekitar 6 bulan.

Custom Domain TLD

Hingga ketemulah saya dengan sebuah artikel dari Mas Sugeng yang membahas tentang custom domain pada blogspot.

Akhirnya saya memberanikan membeli domain di Rumah Web dengan arahan dan panduan artikel dari Mas Sugeng itu, kenapa Rumah Web ? Karena dulu saya benar-benar tidak tau penyedia domain lain, dalam artikel Mas Sugeng menyebutkan Rumah Web, ya udah di ikutin saja.

Hingga akhirnya jadilah domain imammunandar.com saya pasang diblogspot saya itu, terlihat keren sampai tiap hari saya share setiap artikel saya di Facebook dan juga Twitter (Pamer).

Niche Blog

Memasuki akhir tahun 2016 blog gado-gado saya itu sudah lumayan dikenal orang, bahkan salah satu artikel saya ada yang viral, karena blog gado-gado meskipun ada artikel yang viral tetap saja tidak bisa mendapatkan pengunjung loyal.

Mulai deh kepikiran untuk membuat blog ini fokus niche, tetapi saya bingung mau membahas niche apa diblog yang sudah terlanjur gado-gado ini. dan akhirnya bertahan dengan blog gado-gado.

Banyak artikel yang sudah saya tulis diblog ini, sampai pada akhirnya tepatnya pada tahun 2018 teman blogger saya menyarankan saya untuk segera beralih ke self hosting, satu jawaban saya “TIDAK MAU”.

Karena menurut saya ngeblog di self hosting dengan WordPress hanya akan menambah biaya saja, tahunan membayar domain saja sudah cukup merepotkan, apalagi harus membayar hostingnya.

Lagian pada saat itu saya tidak mengerti dengan wordpress, cara instalasinya, cara ininya cara itunya, semua itu membuat saya tidak kepikiran untuk pindah ke WordPress.

Menurut saya jika ada yang gratis kenapa harus bayar, kenyamanan yang diberikan blogspot tidak bisa membuat saya beralih kelain hati, karena dengan keterbiasaan dan kenyamanan membuat saya enggan untuk mempelajari hal baru.

Rencana Migrasi Ke WordPress

Tetapi tahun awal tahun 2019 saya sering membaca-baca artikel dari blogger sukses, hingga menemukan artikel Mas Sugeng yang beralih ke Worpress.

Ini membuat saya tertantang untuk memindahkan blog saya ke WordPress meskipun pada saat itu saya benar-benar tidak mengerti dengan self hosting dan lainnya.

Meskipun sepenasaran apapun saya tidak langsung penuhi keinginan saya migrasi ke WordPress karena satu faktor, takut gagal dalam hal migrasi, dan memutuskan untuk membesarkan hati sendiri, “bahwa ngeblog diblogspot itu bukanlah hal yang salah“, dan memang tidak salah.

Migrasi Ke WordPress Self Hosting

Masalah pertentangan hati dan juga keikhlasan mengeluarkan uang lebih untuk migrasi ke wordpress akhirnya terealisasi pada awal tahun 2020, saya memutuskan migrasi dari blogspot ke WordPress.

Bukan berarti blogspot jelek, tetapi ada sebuah alasan penting yang tidak bisa saya bagikan disini, blogspot bagus ko, banyak blogger sukses dengan blogspot, hanya saja saya ingin pengalaman baru di wordpress dan juga sebuah alasan tadi.

Saya membeli hosting (shared hosting) di Rumah Web, alasannya karena domain saya ada disana, dan sudah nyaman saja ditempat itu (pada waktu itu), orang rumahnya juga ramah-ramah, tapi tidak semuanya.

Kendala di Rumah Web

Saya baru tau kalau setiap penyedia hosting itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, saya juga baru merasakan blog saya terasa sangat berat, bahkan sering down.

Saat itu saya berasumsi bahwa paket hosting saya saja yang kecil, makanya blog saya ini lemot.

Tetapi buka-buka artikel apalagi yang mereview hosting menyebutkan bahwa Rumah Web ini memang mempunyai kendala dalam hal kecepatan, bahkan rating dari 10 review, rumah web menempati posisi 9.

Tiga bulan sudah blog saya berlabuh di rumah web, ternyata orang rumah sudah tidak cocok dengan saya, ada sebuah pengalaman yang banyak saya petik ketika menjadi bagian dari rumah web, bahwa tidak selamanya support bagus ditunjang dengan performa yang bagus pula.

domain di rumah web
List domain saya di rumahweb

Saya tidak sepenuhnya meninggalkan Rumah web, karena faktanya semua domain saya ada di Rumah web. dan akan tetap disana.

Pindah Hosting

Telah diputuskanlah bahwa saya harus pindah hosting karena alasan kecepatan menjadi satu-satunya yang mengganjal dihati saya, blogger mana coba yang mau blog nya lelet ?

Mencari dan terus mencari provider yang bagus, hingga sering bolak balik mencari referensi hosting yang bagus, dari sekian banyak hasil temuan saya, hanya Niagahoster dan Domainesia yang mempunyai rata-rata rating bagus.

hosting terbaik
Data dari penasihathosting.com

Rata-rata rating itu bukan didapat dari satu atau dua review, malah hampir setiap halaman google saya ubek-ubek hingga dapat menyimpulkan kedua hosting itu yang terbaik.

Jatuh dipelukan Domainesia

Niagahoster memang membuat saya terpikat karena kecepatannya, tetapi saya aneh saja melihat cara mereka mempromosikan jualannya, bisa dibilang menjebak pelanggan.

niagahoster
Harga coretnya harga yang sebenarnya (Biaya Perpanjangan)

Paket di Niagahoster itu murah jika anda berlangganan minimal 3 tahun (paket bayi), dan biaya perpanjangan dipaket pelajar dan personal tidak akan semurah itu, percayalah anda bisa-bisa memabayar 3x lipat dari harga awal.

Lihat harga yang dicoret, itulah biaya yang harus anda bayar kalau memperpanjang hosting disana.

Meskipun Niagahoster mempunyai performa yang apik, pilihan saya jatuh ke Domainesia, karena selain performa yang sama bagusnya dengan Niagahoster, Domainesia juga mempunyai promosi yang tidak membingungkan.

Biaya perpanjangan hosting anda akan sama dengan harga awal anda membeli hosting, ini adalah sebuah poin lebih, karena tidak ada unsur jebakan dalam hal promosi.

Akhirnya bermigrasilah blog ini ke Domainesia, tapi sayangnya saya masih membeli shared hosting.

Masalah Terbesar

Masalah terbesar yang saya hadapi bukanlah pada Domainesianya, tetapi dari sisi usernya yaitu saya, katika saya migrasi dari rumah web ke domainesia, saya lupa menyimpan back-up.

Itulah kebodohan saya sebagai pengguna WordPress pemula, kesalahan saya adalah memback-up file website tetapi melupakan memindahkan databasenya, ini adalah sebuah kebodohan sekaligus pelajaran berharga.

Akhirnya blog ini menyisakan sebuah nama domain saja, tidak ada isinya sama sekali, dan dengan berat hati harus memulai dari awal, dan menjadi sebuah blog baru lagi.

Nyaman di Domainesia, Tetapi ada Tapinya

Jujur, doaminesia ini adalah provider yang luar biasa menurut saya, tetapi sebagus apapun provider percuma saja jika anda hanya menghostkan blog anda di shared hosting, itu sama saja dengan ah sudahlah.

PROMO : Jika anda berminat menghostkan blog anda di domainesia, saya punya kupon menarik untuk anda, anda akan mendapatkan potongan harga 30% selamanya, artinya anda mendapatkan potongan harga untuk pendaftaran baru dan juga potongan harga untuk pembaruan hostingnya. masukan kupon BLOGAAIMAM dipembelian anda.

diskon domainesia 30% selamanya
diskon domainesia 30% selamanya kode kupon BLOGAAIMAM

Lupakan Shared Hosting

Perlu diketahui, saya adalah blogger yang tidak setia dengan satu blog, saya mempunyai 10 blog yang saya kelola dan semuanya saya hostkan di webserver yang sama.

Ketika di rumah web semua blog saya simpan bersamaan disana, begitupula ketika hijrah ke domainesia, semua blog saya juga saya hijrahkan kesana.

Shared Hosting tidak lagi manarik setelah saya tau semua kelemahan yang membuat sekuat apapun provider yang anda gunakan, jika paket anda masih shared hosting itu sama saja bohong.

Setelah sekian lama menggeluti dunia perhostingan, saya jadi semakin mengerti tentang seluk beluk hosting, hati saya berkata “Lupakan Shared Hosting” karena keamanan menjadi faktor utama yang saya perhatikan.

Shared hosting sejatinya adalah sebuah server dibagi dengan orang banyak, ibaratnya anda mengontrak rumah dengan beberapa orang didalamnya, lagian anda tidak tau saja yang sekontrakan dengan anda, apakah dia pencuri, atau penipu atau lainnya yang bisa merugikan anda yang serumah.

Alamat IP host anda akan sama dengan orang-orang yang anda tidak tau itu, artinya jika ada orang yang berbuat kriminal yang satu hosting (berbagi server di shared hosting) dengan anda, maka anda akan kebagian getahnya, karena IP anda sama dengan dia.

Ini artinya anda harus segera menyelesaikan permasalah ini sebelum anda mengalaminya, anda tidak mau kan blog anda yang anda bangun bertahun-tahun terkena imbas dari orang yang tidak bertanggung jawab ?

Alasan kedua tentu saja kecepatan yang mulai terganggu, mungkin diserver saya ada blogger yang mulai naik daun, dan menghabiskan resource hosting, karena dishared hosting itu sudah menjadi maklum.

Ketika salah satu blog yang satu hosting (IP) dengan anda mempunyai trafik tinggi, maka anda bersiap-siaplah untuk mengalah dan mungkin blog anda bisa down.

Maka dari itu Lupakanlah Shared Hosting.

Mulai Berminat Migrasi ke Cloud VPS

Dengan semua permasalahan diatas saya bisa menyimpulkan satu hal, bahwa anda tidak akan bisa mendapatkan kepuasan selama anda takut mengeluarkan uang, ini tentang hosting yah bukan yang lain.

Hati sudah sangat mantap ingin pindah ke VPS, tapi jujur saja untuk mengelola sebuah server saya tidak mengerti sama sekali, lagipula jasa manag VPS di semua penyedia hosting lumayan mahal dari pada mengurus server VPS sendiri.

Galau lah akhirnya karena untuk mengelola VPS harus mempunya keahlian khusus, minimal mengerti seluk beluk dalam mengelola server, sementara saya tidak mengerti sama sekali.

Kembali berpetualang mencari referensi sana sini dan jawabannya masih sama, mengelola VPS itu sangat sulit, meskipun ada fasilitas yang membuatnya tidak sulit, tapi ada harga lebih yang harus dibayar.

Berkenalan dengan VPS

Pencarian saya tidak berlangsung lama karena saya menemukan referensi hosting terbaik dari yang terbaik, yaitu di penasihathosting.com, website itu banyak mengulas tentang hosting.

Saya menemukan banyak penyedia VPS luar negeri di websitenya penasihathosting, bukan tidak mau menghostkan semua blog saya dipenyedia lokal, tetapi sudah cukup perjalanan lokal saya yang penuh dengan kekecewaan dan ketidakpuasan.

Karena sekali lagi, blogger mana yang mau aktifitas bloggingnya terganggu dengan lemot dan juga kendala ini itu dari server yang menjadi tempat blognya.

Bukan berarti penyedia VPS dan hosting lokal jelek, tidak, saya tidak bermaksud seperti itu, bahkan saya belum pernah mencoba VPS lokal, karena seperti yang sudah-sudah, saya tidak mau lagi pindah-pindah hosting.

Ini hanya sekedar pengalaman saya yang sudah cukup mengarungi perlokalan yang menyebabkan saya sering pindah dan pindah

Saya sedang mencari provider yang membuat saya betah selamanya disana, tidak ada niatan pindah sedikitpun, makanya kali ini saya serius mencari dan dengan serius pula menelaahi setiap kalimat dari reviewer, karena saya ingin sekali pilih dan tidak pindah lagi.

Memilih Provider VPS

Saya cukup tertarik menghostkan semua blog saya di VPS semisal Digital Ocean, Vultr, Linode bahkan AWS dan Google Cloud.

Tapi itu dia masalahnya, saya tidak mengerti sama sekali cara menghostkan blog di VPS, karena ada coding-coding dan pemeliharaan server yang sangat banyak.

VPS akhirnya tidak masuk kedalam list perpindahan saya, dan kembali mencari alternatif lain.

Hampir Mendaftar Kinsta

Siapa yang tidak tau Kinsta, penyedia WordPress Terkelola yang terkenal dilingkungan blogger dan webmaster dunia, karena faktanya Kinsta menggunakan layanan premium dari Google Cloud.

kinsta google cloud

Keren kan blog kita dihostkan di google cloud tanpa harus memahami cara mengelola server, karena memang kinsta adalah managed cloud hosting khusus wordpress, artinya anda hanya mendaftar dan mengelola wordpress tanpa harus berurusan dengan server.

Kinsta itu mirip-mirip dengan shared hosting, lebih tepatnya sih WordPress hosting yang banyak ditemui juga di penyedia hosting Indonesia, kita tidak perlu tau backend server kita dan lebih fokus ke konten kita.

Hampir saja saya mendaftar dan memigrasikan semua blog saya ke kinsta, tetapi ketika melihat harganya, tombol daftar pun tiba-tiba menghilang, karena mengurus 10 blog di kinsta harus mengeluarkan $200/bulan = Rp. 2.848.890 (kurs dolar Rp. 14.224).

kinsta google cloud

Sebulan hampir tiga juga bukanlah harga yang masuk akal, itu sama saja menganggung diri sendiri.

Mulai Mengenal Cloud Control Panel

Mas Willy Randika di Penasihat Hosting mengatakan, alternatif Cloud Hosting atau managed cloud hosting adalah Cloud Hosting Control Panel, artinya itu adalah sebua Cloud VPS Hosting yang terkelola.

Ini menarik untuk saya, karena yang namanya alternatif adalah sebuah solusi jika objek yang kita minati tidak sesuai atau ada kendala didalamnya, mau itu segi harga atau dari segi performa.

Ada dua pilihan yang menarik perhatian saya, yaitu Cloudways dan Runcloud keduanya berbeda jenis tetapi sama menawarkan managed cloud VPS yang sangat menakjubkan.

Harga yang kedua provider diatas jauh sekali dengan harga yang ditawarkan oleh Kinsta, jika 10 blog dikinsta harus mengeluarkan 200 dolar, dengan cloudways atau runcloud, kita hanya perlu membayar sekitar 22 sampai 42 dolar, tergantung server yang anda pilih.

Jika dikonversi kedalam rupiah kita hanya mengeluarkan Rp. 300.000 s/d Rp.500.000 per bulan, itupun tergantung disk dan bandwidth yang anda butuhkan, bisa saja anda hanya mengeluarkan 150.000 / bulan, selama kebutuhan disk dan bandwidth anda cukup.

Perbedaan yang sangat besar jika anda membandingkan Kinsta dengan Runcloud atau Cloudways, hanya saja Kinsta menawarkan WordPress yang terkelola, Runclod dan Cloudways adalah control panel tanpa hosting.

Cloudways VS Runcloud

Jatuhlah pilihan saya kedua provider ini, yaitu cloudways atau runcloud, ini masih menjadi pertimbangan saya, karena memilih kedua hal ini pun sangat sulit, bahkan sangat sulit karena setara dalam segi performa tetapi berbada dari segi user interface.

Semua pilihan ini saya dapatkan dari penasihat hosting, terima kasih banyak untuk penasihat hosting yang sangat membantu saya dan semua yang sedang mempertimbangkan hosting.

Saya memang mengerti cara mengelola server sederhana (bukan VPS mutlak) karena pengalaman dari belajar sana sini, tetapi jujur saja saya adalah seorang yang ingin kemudahan dengan performa yang hampir sama dengan mengelola server sendiri.

Pertimbangan Runcloud

Runcloud menawarkan performa yang bagus dan pengelolaan servernya sederhana, bahkan orang awam tentang teknis juga akan dengan mudah mempelajari runcloud.

Tetapi sayang sekali runcloud tidak menyediakan server sercara langsung, runcloud hanya menyediakan pengelola server saja, server sendiri terpisah dari pengelolanya, tetapi mudah mengintegrasikan server dengan panelnya.

Ini bukanlah sesuatu masalah besar, tetapi cukup ribet dijalani, kita harus mempunyai dua akun terpisah, akun server (digital ocean, vultr dll.) dan tentunya akun runcloud itu sendiri.

Dari segi pembayaran juga terpisah, ini tidaklah efesien karena akun terpisah ini kadang menjadi kendala, apalagi dari segi tagihan yang harus membayar ini dan membayar itu, cukup membuat ribet.

Pembayarannya memang mudah, anda bisa menggunakan credit card atau bisa juga dengan Paypal, saya sendiri mencoba dengan kartu jenius, karena tidak mau menggunakan CC.

Dari segi performa server yang dikelola oleh runcloud sudah jangan ditanya lagi, sangat jauh kualitasnya dari shared hosting, apalagi mereka menggunakan server cloud VPS yang sangat menakjubkan.

Dari segi harga cukup terjangkau, untuk 10 blog kisaran harga $12 untuk runcloud, ditambah $10 untuk biaya server (digital ocean) sudah cukup.

runcloud

Tetapi kembali lagi kendala diatas membuat saya mengurungkan diri menyimpan semua blog saya di runcloud.

Memantapkan Hati di Cloudways

Akhirnya jatuhlah pilihan saya di Cloudways, karena semua kendala yang saya temui di runcloud bisa dengan mudah diatasi dengan cloudways.

Mulai dari tidak double akun, kita tidak membutuhkan akun server, karena server sudah termasuk kedalam pembelian paket cloudways, artinya tagihan kita juga hanya satu, yaitu membayar paket cloudways saja.

Lihat gambar dibawah, anda akan langsung diberikan pilihan paket server ketika memilih cloudways sebagai panel server anda, jadi anda tidak perlu memiliki akun diservernya.

cloudways

Tentu ini adalah poin lebih untuk cloudways daripada runcloud, simple dan mudah.

Dari segi harga juga tidak begitu jauh dengan runcloud, jika tadi di runcloud untuk 10 website membayar 22 dolar, dengan cloudways anda perlu membayar 26 dolar. Itupun anda sudah mendapatkan Vultr yang High Friquency.

Memang dari segi fitur cloudways kalah oleh runcloud, tapi apakah anda butuh fitur-fitur yang di runcloud kalau anda bukan seorang developer dan hanya seorang blogger.

Semua fitur yang ada di cloudways sudah sangat cukup untuk aktiftas pengelola server, bahkan tidak ada fitur yang akan sia-sia, semuanya sudah pas dan bisa dikelola dengan sangat mudah.

Dari segi performa baik cloudways atau runcloud sama saja, itu tergantung VPS yang kita pilih, karena dasarnya runcloud dan cloudways hanyalah sebuah panel, yang menjadi fokus performas adalah VPS nya itu sendiri.

Pembayarannya juga sama saja dengan runcloud, tidak ada kekurangannya, bahkan saya juga membayar cloudways dengan kartu jenius, dan itu berlaku sampai saat artikel ini terbit.

PROMO : Jika anda tertarik dengan cloudways dan ingin mendaftar cloudways, coba masukan kode ini BLOGAAIMAM kode tersebut akan memberikan anda 10% potongan harga selama 3 bulan, menariknya anda akan mendapatkan trial juga selama 3 hari di cloudways.

promo code cloudways
promo code cloudways 10% OFF 3 Bulan, kode kupon BLOGAAIMAM

Runcloud atau Cloudways

Sebenarnya diatas sudah terjawab, saya lebih memilih cloudways karena kemudahan yang mereka tawarkan, karena dari segi performa itu sama saja tidak ada perbedaan.

Pilihan saya jatuh di cloudways dan menyampingkan runcloud, runcloud saja dikesampingkan apalagi shared hosting. 🙂

Performa kedua provider itu tergantung server yang kita pilih, maka dari itu saya mulai memilih server mana untuk manghandle semua blog saya.

Memilih Cloud VPS Server dengan Cloudways

Di cloudways kita diharuskan memilih server, nah dalam memilih server juga tidak mudah, kita harus jeli karena tawaran mereka dan performa mereka hampir sama.

Pilihan Server di Cloudways

Ada beberapa server yang terdapat di cloudways, diantaranya:

  • Digital Ocean, Standar dan Premium
  • Linode
  • Vultr, Standar dan High Frequency
  • AWS
  • Google Cloud

Saya memang tertatarik dengan Google Cloud, karena anda tau sendirikan servernya Google kaya gimana ? tetapi apakah sanggup membayarnya ? tentu saja tidak.

harga aws dan google cloud
Harga AWS dan Google Cloud, 10 blog berarti $86.

Begitupun dengan AWS yang mempunyai harga yang mirip-mirip dengan Google Cloud, Linode jujur saya kurang mengenalnya, lagian Linode menawarkan satu jenis tidak seperti Digital Ocean dan Vultr yang mempunyai dua variasi.

Digital Ocean atau Vultr

Akhirnya hanya DO dan Vultr yang akan menjadi pilihan saya, karena dari segi harga mereka berdua tidak seperti AWS dan Google Cloud yang mahal, dari segi popularitas jelas kedua server itu sudah terkenal berbeda dengan linode.

Memilih kedua server itu sangat sulit karena sebanding, apalagi mereka berdua sama-sama mempunyai paket standar dan paket lebihnya, tentunya karena saya gila performa saya akan lebih memilih paket lebihnya, artinya antara Digital Ocean yang Premium atau Vultr yang High Frequency.

Saya lupa mendapatkan hasil dimana, yang jelas saya pernah melihat perbandingan merka di YouTube secara live, dan kualitas Vultr HF lebih baik dibanding DO Premium.

Ini artinya saya lebih memilih Vultr yang HF, dan akhirnya saya memigrasikan semua blog saya ke Cloudways dengan server Vultr HF, paket yang saya ambil:

harga vultr
  • RAM 4GB
  • Processor 2 Core
  • Storage 128GB
  • Bandwidth 3TB
  • Harga $50/bulan = 700 ribuan.

Itu sudah lebih dari cukup untuk menghost 10 blog saya, sebenarnya saya masih bisa menambah blog dengan spesifikasi seperti diatas, tetapi dengan 10 blog sudah cukup pusing hehe.

PROMO : Jika anda tertarik dengan cloudways dan ingin mendaftar cloudways, coba masukan kode ini BLOGAAIMAM kode tersebut akan memberikan anda 10% potongan harga selama 3 bulan, menariknya anda akan mendapatkan trial juga selama 3 hari di cloudways.

Kesimpulan

Artikel ini bukanlah artikel yang merendahkan suatu provider hosting lain dan mengunggulkan yang lain, artikel ini semata-mata hanya berbagi pengalaman saya selama ngeblog dari tahun 2015 sampai dengan detik ini.

Dan sebagai sanggahan dan pembelaan diri saya akan membantah semua yang akan ada pertanyakan dan perdebatkan diantaranya:

  • Ngeblog diblogspot bukan jelek, tetapi jika anda butuh lebih profesinal maka akan sangat bijaksana jika anda mulai mempertimbangkan ngeblog dengan hosting sendiri.
  • RumahWeb bukan tidak bagus untuk menjadi tempat hosting blog anda, hanya saja saya mempunyai beberapa pengalaman tidak baik dengan mereka, yang tidak bagus untuk saya bukan berarti tidak baik untuk anda, saya tidak melarang anda menghost di RumahWeb, cuma tidak menyarankannya.
  • Niagahoster adalah provider terbaik menurut saya, tetapi terbaik dari segi kecepatan dan performa, kelemahan mereka hanya satu, yaitu penawaran mereka seakan menjebak.
  • Domainesia yang terbaik dari yang terbaik yang pernah saya temui, tetapi saya belum pernah mencoba VPS dan cloud hostingnya, jika membutuhkan shared hosting terbaik, saya sangat menyarankan ke domainesia saja.
  • Lupakan Shared Hosting dan Mulailah Beralih ke Cloud VPS hosting jika anda ingin performa dan keamanan yang spektakuler, sejauh ini saya tidak menemukan kenyamanan yang diberikan Cloud VPS selama saya di shared hosting, percayalah.
  • Cloudways adalah pilihan terbaik jika anda menginginkan kenyamanan dan tidak menyukai keribetan.

Dan itulah pengalaman perjalanan ngeblog saya dari awal hingga detik ini, semoga anda bisa dengan bijak dalam mengartikan semua hal yang saya tuliskan, dan semoga bisa menjadi referensi juga untuk anda.

A simple man who likes to learn and write down the experiences he gets on a blog.


Silahkan Berkomentar !

Ajukan pertanyaan yang jelas, agar kami memahaminya.